Soal..
1.
Jelaskan peranan sikap keterbukaan dalam ragam bahasa
lisan!
2.
Pada ragam lisan, pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang
kurang tepat dapat mengalihkan perhatian pendengaran. Jelaskan dan beri contoh!
3.
Cari wacana yang membedakan pemanfaatan bahasa
Indonesia pada tataran ilmiah, semi ilmiah dan non ilmiah!
Jawab..
1.
Adanya keterbukaan dalam bahasa lisan dapat
meninbulkan bahasa yang komunikatif antara komunikan dan komunikator yaitu
dengan cara menempatkan tekanan, nada, dan durasi yang sesuai dengan
pilihan kata yang tepat untuk mencapai tujuan dimana pendengar mudah mengerti
dan memahami isi pembicaraan.
2.
Berhubungan dengan “Ketepatan Ucapan” dimana Seorang
pembicara harus membiasakan diri mengucapkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat.
Pengucapan bunyi yang kurang tepat atau cacat akan menimbulkan kebosanan,
kurang menyenangkan, atau kurang menarik.pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang
dianggap cacat bisa mengalihkan perhatian pendengar.Sehingga tidak terjadi
bahasa yang komunikatif dan efektif.
Contohnya :
Contohnya :
1.
berbicara dengan nada tinggi akan menimbulkan
kesalahan persepsi orang lain karena dianggap sedang marah dan kesal.
2.
Terlalu banyak bicara membuat orang bingung sehingga
orang cenderung tidak memperhatikan
3.
Perbedaan yang membedakan wacana tataran Ilmiah, semi
ilmiah, dan non ilmiah adalah, penggunaan ragam bahasa yang terikat pada
kebakuan dari pemakaian bahasa itu sendiri. Sehingga kita bisa membedakan dari
segi pengelompokan tulisan yang ingin disampaikan oleh pembicara atau penulis.
Wacana
Ilmiah adalah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog
penulisan yang baik dan benar. Jenis karangan ilmiah yaitu:
Makalah: karya
tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari
bahasa Arab yang berarti karangan).
Kertas
kerja: makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan
dalam lokakarya.
Skripsi: karya
tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
Tesis: karya
tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
Disertasi: karya
tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci.
Contoh wacana ilmiah :
Tumbuhan
Akuatik
Tumbuhan akuatik adalah tumbuhan yang berhabitat di lingkungan
air. Tumbuhan ini sangat mudah kita jumpai karena habitatnya yang mudah di
temui oleh setiap orang. Tumbuhan akuatik disebut juga tumbuhan hidrophytic
atau hydrophytes. Dibandingkan dengan jenis tanaman seperti mesophytes dan
xerophytes, hydrophytes tidak ada masalah dalam menahan air karena banyaknya
air dalam lingkungan tempat tumbuhan tersebut hidup.
Ciri-ciri
:
1.
Kutikula tipis. Hal ini bertujuan untuk mencegah kehilangan air.
2.
Sel stomata pada umumnya tidak aktif. Hal ini dikarenakan tumbuhan
akuatik tidak memerlukan banyak kontrol dalam siklus air.
3.
Peningkatan jumlah stomata. Hal ini bertujuan untuk siklus
pengeluaran air pada tumbuhan tersebut untuk menghindari kelebihan
air.
4.
Flat daun pada permukaan tanaman untuk pengapungan.
5.
Mempunyai akar yang kecil agar air dapat tersebar langsung ke daun.
6.
Akar dapat mengmbil oksigen langsung dari dalam air.
Beberapa
jenis tanaman air :
1.
Lotus
Tanaman jenis ini membutuhkan media air dan tanah
2.
Teratai
Tanaman jenis ini membutuhkan media air dan tanah, biasanya
diletakkan
dalam pot tanah liat yang melebar. Daun teratai
akan
besar jika cukup zat makanan dan pupuk, daunnya akan
terbentang
dam membesar d atas permukaan air.
3.
Kapu-kapu
Tanaman jenis ini membutuhkan media air dan tanah. Tanaman jenis ini
tidak
dapat terkena sinar matahari langsung dan tidak bisa mendapatkan
terlalu
banyak air, agar daunnya tidak cepat hancur.
Keterangan
:
Tumbuhan
Akuatik : Tumbuhan air
Tumbuhan
Mesophytes : Tumbuhan yang hidup pada suhu rata-rata dan
kelembaban
yang cukup.
Tumbuhan
Xerophytes : Tumbuhan yang hidup pada habitat kering.
Kutikula
: Kulit tumbuhan
Stomata
: Mulut daun
Wacana Semi-Ilmiah adalah sebuah penulisan
yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak
semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang
sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari
karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak
digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan
cerpen. Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.
Contoh wacana semi-ilmiah :
Jakarta
– Perombakan menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II tinggal menghitung
hari. Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengungkapkan, Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mengantongi nama-nama calon menteri
barunya.
“Semua
(nama calon menteri-red) sudah ada di kantong beliau,” ujar Anas di sela-sela
menyaksikan turnamen Volly ‘Saan Mustopa Cup’ di Kecamatan Cilamaya Wetan,
Karawang, sebagaimana rilis yang diterima detikcom, Minggu (2/10/2011).
Anas
mengatakan, Presiden sudah menyatakan bahwa ia akan melakukan penyegaran
kabinet dan untuk itu Partai Demokrat mempersilakan Presiden memilih siapa
figur yang dinilainya tepat untuk membantu.
“Jadi
perombakan kabinet ini konteksnya untuk peningkatan kinerja. Siapa pun
orangnya, kita serahkan kepada Presiden,” kata mantan anggota Komisi Pemilihan
Umum ini.
Anas
kembali mengingatkan bahwa perombakan kabinet itu hak prerogatif presiden, yang
tidak perlu dipolemikkan secara berlebihan. Partai Demokrat, katanya, akan
mendukung semua nama calon menteri yang telah dipilih presiden karena presiden
pasti mempunyai pertimbangan yang matang sebelum memilih seseorang.
Ditanya
soal sejumlah kader Partai Demokrat di kabinet yang banyak dinilai negatif
masyarakat, Anas justru berpendapat sebaliknya. “Kader kami sudah sangat baik,”
ujar Anas membela.
Namun
yang jelas, kata Anas, pasca perombakan kabinet nanti para menteri dituntut
agar semakin produktif dan mampu menerjemahkan berbagai program kerja
pemerintahan dengan baik dan efisien.
Wacana
Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan
fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik
penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti
penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.
Ciri-ciri
karangan nonilmiah:
a.
ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b.
fakta yang disimpulkan subyektif,
c.
gaya bahasa konotatif dan populer,
d.
tidak memuat hipotesis,
e.
penyajian dibarengi dengan sejarah,
f.
bersifat imajinatif,
g.
situasi didramatisir, dan
h.
bersifat persuasif.
Contoh wacana non-ilmiah :
(Cerpen) Nikmatnya Sedekah
Hari itu tepatnya hari Rabu, seperti biasa aku bergegas menuju kampus
dengan mengendarai sepeda motor. Karena hari sudah siang, aku memacu sepeda
motorku dengan kencang karena jarak rumah ke kampus sekitar 28 km.
Nampak satu per satu pengendara berebut menjadi
pemenang bagaikan pertandingan balap yang diadakan di arena. Terlihat saling
angkuh antara pengendara satu dengan pengendara lainnya seperti tak ingin kalah
begitu pula aku.
Tak lama kemudian aku pun sampai di kampus yang tak
begitu besar, suasana masih sunyi hanya terlihat beberapa mahasiswa mulai
memasuki ruang kelasnya. Waktu menunjukan pukul 07.55 dimana perkuliahan akan
segera dimulai. Aku duduk di dalam ruang kelas sembari memainkan handphone
kesayanganku menunggu perkuliahan dimulai.
“Tet… tet… tet..” suara bel yang terkesan seperti
suara bel anak taman kanak-kanak terdengar nyaring di telingaku pertanda
perkuliahan akan segera dimulai.
Seperti biasa sebelum perkuliahan dimulai, selalu ada
sesi motivasi dari dosen. Hal itu merupakan bagian dari aturan di kampusku
dengan durasi maksimal 15 menit.
“selamat pagi semuanya” sapa Pak Widi dosen mata kuliah Enterpreneur memulai perkuliahan hari ini.
“selamat pagi” sahut mahasiswa lain berbarengan. Mereka sangat bersemangat apabila mengikuti mata kuliah Entrepreneur yang diajarkan beliau, karena selain orangnya asik beliau juga selalu memberi masukan-masukan yang maknanya dalam.
“motivasi dari saya hari ini adalah tentang arti bersedekah. Semua tahu arti sedekah? ada yang rutin bersedekah di kelas ini?” Tanya beliau sebelum memulai motivasi.
“tahu, tapi nggak sering ngelakuinnya pak” jawab beberapa mahasiswa dengan jujur.
“selamat pagi semuanya” sapa Pak Widi dosen mata kuliah Enterpreneur memulai perkuliahan hari ini.
“selamat pagi” sahut mahasiswa lain berbarengan. Mereka sangat bersemangat apabila mengikuti mata kuliah Entrepreneur yang diajarkan beliau, karena selain orangnya asik beliau juga selalu memberi masukan-masukan yang maknanya dalam.
“motivasi dari saya hari ini adalah tentang arti bersedekah. Semua tahu arti sedekah? ada yang rutin bersedekah di kelas ini?” Tanya beliau sebelum memulai motivasi.
“tahu, tapi nggak sering ngelakuinnya pak” jawab beberapa mahasiswa dengan jujur.
Beliau berdiri menulis sesuatu di whiteboard, hal ini
membuat kami penasaran dan mencoba membaca apa yang beliau tulis. “mari
bersedekah” dua kata yang beliau tulis di whiteboard mampu membuat kamu semakin
tak mengerti dengan alur cerita motivasi pagi itu.
“baiklah. Perlu kalian ketahui untuk menjadi pengusaha yang sukses, kita harus mengikuti ajaran dari agama kita dengan benar apalagi semua yang ada di kelas ini mengaku beragama islam. Salah satu ajarannya adalah bersedekah. Pengusaha yang ingin kesuksesannya langgeng maka salah satu kuncinya adalah bersedekah. Karena apa? Allah swt telah memerintahkan kita melalui Al Quran salah satunya surat Al Ma’un dimana kita harus berbagi rejeki dengan anak yatim dan fakir miskin. Disini saya akan menceritakan pengalaman nyata betapa besarnya dampak dari kita bersedekah. Dulu waktu saya masih berada pada posisi di bawah dengan keadaan ekonomi yang cukup sulit, saya merelakan semua uang gaji bulan itu untuk bersedekah seraya berdoa semoga allah memberikan kemudahan rejeki dengan berlipat ganda. Satu dua minggu saya masih seperti biasa dan hidup tanpa uang gaji satu bulan, tapi di minggu ketiga tanpa sengaja ada orang menawari saya sebuah pekerjaan dengan nominal yang cukup tinggi waktu itu hampir berkisar 350 juta. Sejak saat itu saya rutin bersedekah dan alhamdulilah sampai saat ini saya tak pernah merasa kesulitan masalah ekonomi dan uang selalu datang menghampiri saya dengan jalan yang bervariasi. Jadi kesimpulannya dengan bersedekah, rejeki kita akan bertambah dan dilapangkan jalannya dan saya berharap mulai saat ini kalian bisa menyisihkan uang jajan atau uang hasil jualan untuk bersedekah di jalan yang benar bukan untuk hura-hura membeli kemaksiatan” paparnya kepada mahasiswa.
“baiklah. Perlu kalian ketahui untuk menjadi pengusaha yang sukses, kita harus mengikuti ajaran dari agama kita dengan benar apalagi semua yang ada di kelas ini mengaku beragama islam. Salah satu ajarannya adalah bersedekah. Pengusaha yang ingin kesuksesannya langgeng maka salah satu kuncinya adalah bersedekah. Karena apa? Allah swt telah memerintahkan kita melalui Al Quran salah satunya surat Al Ma’un dimana kita harus berbagi rejeki dengan anak yatim dan fakir miskin. Disini saya akan menceritakan pengalaman nyata betapa besarnya dampak dari kita bersedekah. Dulu waktu saya masih berada pada posisi di bawah dengan keadaan ekonomi yang cukup sulit, saya merelakan semua uang gaji bulan itu untuk bersedekah seraya berdoa semoga allah memberikan kemudahan rejeki dengan berlipat ganda. Satu dua minggu saya masih seperti biasa dan hidup tanpa uang gaji satu bulan, tapi di minggu ketiga tanpa sengaja ada orang menawari saya sebuah pekerjaan dengan nominal yang cukup tinggi waktu itu hampir berkisar 350 juta. Sejak saat itu saya rutin bersedekah dan alhamdulilah sampai saat ini saya tak pernah merasa kesulitan masalah ekonomi dan uang selalu datang menghampiri saya dengan jalan yang bervariasi. Jadi kesimpulannya dengan bersedekah, rejeki kita akan bertambah dan dilapangkan jalannya dan saya berharap mulai saat ini kalian bisa menyisihkan uang jajan atau uang hasil jualan untuk bersedekah di jalan yang benar bukan untuk hura-hura membeli kemaksiatan” paparnya kepada mahasiswa.
Salah satu mahasiswa mengajukan pertanyaan sebelum
sesi motivasi ditutup. “Pak, sebaiknya bersedekah itu ke siapa? kalo ke
pengamen jalanan termasuk sedekah bukan?”
“bersedekah pastinya yang utama ke orang yang membutuhkan. Kalo saya pribadi lebih memilih bukan ke pengamen karena mereka menjual suaranya untuk mendapatkan uang sedangkan kalo kita bersedekah ke seseorang bukannya kita tidak mendapatkan apa-apa dari mereka. Lebih baik saran saya kalo tidak ke pengemis ya… lebih baik ke panti asuhan atau ke pondok pesantren yang menggratiskan santrinya untuk menempuh pendidikan”
“lh… kenapa bisa begitu Pak? Jadi kalo kita ngasih ke pengamen bukan dihitung sedekah?” Tanya mahasiswa lain penuh rasa keingin tahuan.
“ya menurut saya mereka menjual suara dan kita membeli suara mereka, jadi ada yang diperjual belikan. Dan saya cenderung mengajak kalian bersedekah ke panti asuhan dan pondok pesantren yang saya maksudkan tadi karena uang yang kita berikan bisa bermanfaat untuknya. Pertama keduanya mendidik anak bangsa untuk meraih cita-citanya yang kelak mereka bisa berguna dalam membangun bangsa ini”
Mendengar penuturan yang panjang lebar, semua mahasiswa terdiam sejenak meresapi nasehat dan penjelasan dosen kesayangannya hari itu.
“bersedekah pastinya yang utama ke orang yang membutuhkan. Kalo saya pribadi lebih memilih bukan ke pengamen karena mereka menjual suaranya untuk mendapatkan uang sedangkan kalo kita bersedekah ke seseorang bukannya kita tidak mendapatkan apa-apa dari mereka. Lebih baik saran saya kalo tidak ke pengemis ya… lebih baik ke panti asuhan atau ke pondok pesantren yang menggratiskan santrinya untuk menempuh pendidikan”
“lh… kenapa bisa begitu Pak? Jadi kalo kita ngasih ke pengamen bukan dihitung sedekah?” Tanya mahasiswa lain penuh rasa keingin tahuan.
“ya menurut saya mereka menjual suara dan kita membeli suara mereka, jadi ada yang diperjual belikan. Dan saya cenderung mengajak kalian bersedekah ke panti asuhan dan pondok pesantren yang saya maksudkan tadi karena uang yang kita berikan bisa bermanfaat untuknya. Pertama keduanya mendidik anak bangsa untuk meraih cita-citanya yang kelak mereka bisa berguna dalam membangun bangsa ini”
Mendengar penuturan yang panjang lebar, semua mahasiswa terdiam sejenak meresapi nasehat dan penjelasan dosen kesayangannya hari itu.
Hari berikutnya, aku dan beberapa temanku sebut saja
Isna, Aulia dan Husnul mulai mengikuti nasehat pak dosen meski yang kami
sedekahkan hanya sebagian kecil dari uang saku atau uang hasil berdagang.
Kami memulai kegiatan ini dengan rutin tiap minggunya
baik ke pengemis maupun orang yang membutuhkan. Sungguh diluar dugaan, sejak
kami rajin melakukan kegiatan bersedekah tersebut, nikmatnya mulai terasa di
antaranya kami tidak pernah lagi merasa kesulitan dalam hal rejeki karena
selalu saja ada jalan atau pemberian yang tak terduga dari orang di sekitar,
selain itu bisnis kecil yang aku dan Isna jalankan mulai memberikan hasil
dengan ramai serta selalu ada pembeli tanpa mengalami kerugian-kerugian bisnis
seperti sebelum-sebelumnya sebelum mengenal arti sedekah yang sesungguhnya.
“petuah dosen kita benar adanya, hidup dengan cara agama yang benar dan dilakukan dengan hati yang ikhlas ternyata mampu mengubah hal-hal di luar logika seorang manusia terbukti dengan hal-hal indah yang tak terduga mengiringi perjalanan hidup kita” kataku membuka pembicaraan di tempat kami biasa nongkrong yakni di dekat ruko tak berpenghuni yang letaknya tak jauh dari kampus.
“setuju, dan itu semua terbukti pada diri kita saat ini. Bersedekah ternyata membuat hidup kita semakin nikmat dan lebih bahagia lahir maupun batin” Aulia ikut angkat bicara. Dia menatap ketiga wajah teman-temannya dengan penuh senyum kebahagiaan.
“petuah dosen kita benar adanya, hidup dengan cara agama yang benar dan dilakukan dengan hati yang ikhlas ternyata mampu mengubah hal-hal di luar logika seorang manusia terbukti dengan hal-hal indah yang tak terduga mengiringi perjalanan hidup kita” kataku membuka pembicaraan di tempat kami biasa nongkrong yakni di dekat ruko tak berpenghuni yang letaknya tak jauh dari kampus.
“setuju, dan itu semua terbukti pada diri kita saat ini. Bersedekah ternyata membuat hidup kita semakin nikmat dan lebih bahagia lahir maupun batin” Aulia ikut angkat bicara. Dia menatap ketiga wajah teman-temannya dengan penuh senyum kebahagiaan.
Isna bangkit dari tempatnya menyendiri. “iya, benar
ternyata rahasia di balik kesuksesan beberapa pebisnis yang langgeng mereka
selalu rutin menyedekahkan keuntungannya bukan memakan semuanya”
“nah kalo begitu, kita harus berkomitmen untuk menyedekahkan sebagian harta yang kita miliki karena sebagian harta yang kita punya ada hak orang miskin betul?”
“betu… betul… betul…” serempak kami menjawab pertanyaan Husnul seraya tertawa lepas. Semenjak saat itu pun kami berkomitmen untuk menjalankan aktivitas ibadah sebagaimana perintah Allah SWT.
“nah kalo begitu, kita harus berkomitmen untuk menyedekahkan sebagian harta yang kita miliki karena sebagian harta yang kita punya ada hak orang miskin betul?”
“betu… betul… betul…” serempak kami menjawab pertanyaan Husnul seraya tertawa lepas. Semenjak saat itu pun kami berkomitmen untuk menjalankan aktivitas ibadah sebagaimana perintah Allah SWT.
THE END
Cerpen Karangan: Enggar Widianingrum
Blog: Kampusgeol.blogspot.com
Seorang penulis pemula yang memulai serius menulis sejak 2012 dengan novel perdana berjudul “jabat (janji sahabat)”
Blog: Kampusgeol.blogspot.com
Seorang penulis pemula yang memulai serius menulis sejak 2012 dengan novel perdana berjudul “jabat (janji sahabat)”
=============================
Nama : Ayu Indriati Rahayu
NPM : 11112283
Kelas : 3KA27
=============================
No comments:
Post a Comment